Organisasi Masa Depan Dan Peran Profesional & Praktisi Manajemen SDM - AKSINOSIA(Akselerasi Inovasi Asia)

Organisasi Masa Depan Dan Peran Profesional & Praktisi Manajemen SDM

Share:



Masih diawal tahun 2019, kita membuka tahun ini dengan banyak harapan baru yang tentunya menjadi harapan bagi kita sebagai praktisi dan profesional Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menjadi versi diri kita yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Ilustrasinya sama seperti teknologi yang selalu berkembang, akan ada selalu versi terbaru yang memiliki fitur yang lebih baik atau memperbaiki keterbatasan fitur versi sebelumnya. Pertanyaanya adalah apa yang Anda ingin lakukan sebagai praktisi dan profesional manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) untuk meningkatkan fitur Anda lebih baik dari tahun sebelumnya?

Sebagaimana kita membahas mengenai apa yang terjadi di dunia ini saat ini dalam catatan saya minggu lalu, dunia usaha yang ada saat ini sedang berkompetisi dalam kecepatan yang sangat cepat dan sulit diprediksi bagaimana setiap competitor berupaya menjadi lebih baik dari pada kompetitor yang lainnya. Hal ini menyebabkan beberapa organisasi akhirnya gulung tikar karna ketidakmampuan untuk bersaingan dengan pemain-pemain baru saat ini. Tidak ada yang pernah mengenal dan bahkan mendengar nama-nama perusahaan saat ini seperti Spotify, AirBnB, GoJek, Bukalapak sepuluh hingga lima belas tahun lalu yang saat ini justru sedang naik daun karena prestasi mereka lintas negara dan bahkan sudah mendunia. Saya salut dan senang dengan ekspansi GoJek yang sudah mempresentasikan kehadirannya di negara-negara di Asia Tenggara sehingga Indonesia boleh bangga memiliki perusahaan start-up unicorn yang asli tumbuh dan berkembang dari Indonesia.

Mengapa banyak organisasi yang akhirnya menyerah dan harus gulung tikar? Bagaimana bentuk organisasi yang dapat terus bertahan menghadapi tantangan masa depan? Mari kita lihat seperti apa bentuk organisasi yang akan bersaingan di masa depan.

Bentuk dan keadaan organisasi saat ini pelan-pelan atau cepat bertransformasi menjadi organisasi masa depan. Organisasi masa depan adalah organisasi yang berfokus kepada upaya mencapai kemakmuran bagi organisasi maupun para tenaga kerjanya dan tidak hanya mementingkan profitabilitas semata-mata. Karyawan adalah bagian dari perjalanan sukses organisasi dan menjadi citra perwakilan dari organisasi dimanapun karyawan tersebut berada. Karyawan akan dibantu dan dikembangkan untuk mengembangkan kewirausahaan didalam organisasi. Akan semakin banyak tim-tim yang berbasis proyek dalam setiap kegiatan organisasi dan struktur organisasi akan semakin ringkas sehingga organisasi akan semakin cepat beradaptasi menghadapi perubahan. Manajemen dan kepemimpinan organisasi akan semakin banyak dipenuhi oleh para profesional wanita yang semakin dihargai eksistensinya ditingkat global. Budaya inovasi juga tidak hanya menjadi jargon saja yang diucapkan dan digaungkan melainkan juga sudah menjadi sendi-sendi yang membentuk daya saing organisasi di dalam pasar majemuk. Organisasi masa depan adalah organisasi yang membantu karyawannya untuk menjadi lebih baik bukan saja apa yang dibutuhkan oleh organisasi melainkan juga apa yang diaspirasikan karyawan dalam perjalanan karir karyawannya. Organisasi masa depan adalah organisasi yang berfokus kepada "Story Telling" baik kepada konsumen maupun karyawannya. Organisasi diharapkan dapat memberikan gambaran keseluruhan kegiatan organisasi sehingga diharapkan organisasi dapat membangun hubungan yang lebih erat baik kepada konsumen maupun kepada karyawannya.

Dengan gambaran organisasi seperti diatas, kompetensi praktisi dan profesional Manajemen SDM juga akan lebih semakin kompleks tidak hanya menjadi rekan bisnis (business partner) bagi organisasi. Peran praktisi dan profesional Manajemen SDM diharapkan menjadi rekan strategis (strategic partner) yang memiliki kompetensi prioritas, kompetensi dalam bidang untuk mendukung pertumbuhan organisasi, kompetensi dalam bidang keberlangsungan proses dunia usaha serta kompetensi dalam bidang meningkatkan kualitas dan kuantitas karya dan etos kerja karyawan sehingga memberikan peluang bagi karyawan berprestasi sebaik-baiknya. Keempat bidang kompetensi praktisi dan profesional Manajemen SDM tersebut bila dijabarkan akan menjadi 13 kompetensi Manajemen SDM dimasa depan yaitu:

1. Arsitek Manajemen Strategi.
2. Inisiator Proaktif Hubungan Kerja.
3. Fasilitator Mediasi dan Perubahan.
4. Perancang Persiapan SDM.
5. Fasilitator Kebutuhan Masa Depan Dunia Usaha.
6. Penyelaras Teknologi dan Inovasi.
7. Rekan Kerja bagi Pemerintah.
8. Penerjemah Kebijakan dan Peraturan-peraturan yang ada baik internal maupun eksternal organisasi.
9. Kurator Karir dan Pengembangan SDM.
10. Inisiator dan role model Budaya Kerja.
11. Perancang dan Sutradara Kepemimpinan.
12. Arsitek Pelayanan Kontribusi.
13. Perancang Alur Kerja dan Kolaborasi. 

Beberapa kompetensi diatas bahkan sudah menjadi kompetensi dasar yang wajib dimiliki oleh praktisi dan profesional Manajemen SDM saat ini sebagaimana diatur dan dijabarkan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Manajemen SDM. Tetapi masih belum cukup untuk menjawab tantangan dunia kerja dan kompetisi usaha dimasa depan.

Dengan penjabaran kompetensi Manajemen SDM diatas, sudahkah kita menerapkan atau bahkan memiliki satu atau beberapa kompetensi yang dijabarkan? Ini adalah waktu yang tepat diawal tahun untuk menjadi versi kita yang lebih baik dalam peran sebagai praktisi dan profesional Manajemen SDM sehingga kita dapat siap menghadapi tantangan di masa depan. Tetapi hanya dengan kompetensi tidaklah cukup, harus didukung oleh peningkatan kualitas pelayanan peran kita sebagai praktisi dan profesional Manajemen SDM yaitu menjadi praktisi dan profesional bermartabat, adil dan bijaksana kepada seluruh karyawan lintas divisi dan unit kerja, memberikan pelayanan dengan sepenuh hati serta membangun hubungan kerja antar karyawan dengan akrab dan aktif untuk menggali kebutuhan yang diperlukan bagi karyawan dalam memberikan karya terbaik bagi organisasi. 

Dilain sisi, karyawan adalah bagian penting dalam perjalanan pertumbuhan dan pengembangan organisasi. Bagaimana kita sebagai praktisi dan profesional Manajemen SDM menciptakan perjalanan pengalaman karyawan untuk bekerja di organisasi?.

Sumber : Audi Lumbantoruan

No comments