TRY “HARDER”: MOTIVATING YOURSELF, IMPROVING YOUR PERFORMANCE - AKSINOSIA(Akselerasi Inovasi Asia)

TRY “HARDER”: MOTIVATING YOURSELF, IMPROVING YOUR PERFORMANCE

Share:


TRY “HARDER”:
MOTIVATING YOURSELF, IMPROVING YOUR PERFORMANCE


Malam itu Dina ngambek dan uring-uringan banget. Setelah (merasa) satu tahun bekerja keras, ternyata bossnya menganggap bahwa performance nya tidak memenuhi expectations. Bagaimana mungkin? Dina yang cerdas, dan selalu menjadi Juara 1 di sekolahnya, bahkan lulus sebagai Top 10 dari almamaternya (salah satu almamater terbaik di negeri ini), dan segudang prestasi cemerlang yang dia dapatkan seumur hidupnya. Bagaimana mungkin dia berpestasi buruk?

Memang setahun yang lalu, Dina minta pindah dari engineering division ke marketing division, karena memang Dina suka belajar dan bercita-cita menjadi Marketeer. Tetapi dia tetap belajar dan bekerja keras selama setahun, siang dan malam, bahkan kadang-kadang pada hari Sabtu dan Minggu. Maka hasil diskusi performance review yang disampaikan bossnya kemarin benar-benar menjadi pukulan telak baginya.
“Mas Pam, I have to meet you this evening!” katanya sambal merengek manja di telephone.
 Kami pun bertemu di Cork and Screw di Pacific Place.

Saya sampai di sana sesaat sebelum jam 7 malam, dengan membawa kartu Tarot saya. Biasanya Dina pasti minta dibacain Tarot dan juga garis tangannya 😊 (I do them for fun). Saya melihatnya dari kejauhan, hari ini dia memakai setelan trendy berwarna “beige”, serasi dengan rambutnya yang diikat ke belakang. Setelah kami memesan makanan dan minuman, mulailah Dina dengan emosi-nya membeberkan cerita (di atas). Dan seperti biasa, setelah menyelesaikan ceritanya dengan penuh emosi dan kemarahan, dia menutup dengan,”That’s it. I resign tomorrow!”

Saya meminum Pina Colada di depan saya, dan bertanya,”Are you sure?”
Kemudian saya pun bercerita bahwa apa yang dia alami ini memang sangat-sangat wajar. It can happen to everyone, terutama kepada orang yang berganti karier.
Don’t worry about that. It can happen to everyone, even to the best.
Namanya juga orang kerja, wajar banget kalau kadang-kadang performance kita dinilai bagus, kadang-kadang jelek. Mungkin saja banyak perubahan di market, mungkin saja boss nya baru, mungkin kita harus beradaptasi, dan mungkin saja kita sedang mengalami transisi (seperti yang dialami Dina). Dan apakah semua pemain sepakbola selalu mengalami kejayaan setiap tahun? Enggak kan? Apalagi kalau sedang mengalami masa transisi (seperti yang dialami Dina).

Dan jangan buru-buru resign. Sometimes, It’s ok to fail! Bedanya yang sukses dengan yang lain itu bukannya yang sukses tidak pernah gagal, tetapi yang sukses selalu mampu bangkit dan bangkit lagi setelah kegagalannya.

Terus apa yang harus dilakukan Dina? Dina bisa mengikuti beberapa rekomendasi di bawah ini ….

a) HONEST TO YOURSELF: Jujurlah kepada anda sendiri, jangan-jangan memang ada yang masih bisa diperbaiki pada kinerja anda, jangan-jangan memang ada perbedaan ekspektasi antara boss anda dengan anda



b) ACCEPT THE REALITY:  Sangat normal untuk merasa kecewa, terimalah kekecewaan itu, and do something to release (and forget your anger). Refresh yourself. Lihat film. Cream bath. Olahraga. Seoang teman saya kalau sedang menghadapi masa-masa sulit, dia bermain Play Station 4 (FIFA 2019), dengan TV 100 inches, dan suara maximal selama 30 menit. Or you can do anything yang membuatnya lupa terhadap masalah itu terlebih dahulu. Kita tidak bisa mengambil keputusan jernih kalau kepala kita kotor.

c) REFLECT on YOURSELF: merefleksi diri, menganalisa secara tiga hal. Pertama, apa yang sudah dilakukan dengan baik. Kedua, Apa yang harus diperbaiki lagi. Ketiga, Apa yang bisa dilakukan untuk memenuhi (atau bahkan melampaui) harapan boss. Nah di sini ketahuan bahwa kunci suksesnya adalah memenuhi (atau bahkan melampaui) harapan boss, berarti you start from mengerti harapan boss, understand his expectations.

d) DISCUSS WITH your BOSS: Berdiskusi dengan boss, sampaikan “Saya mengerti bahwa anda mengevaluasi performance saya seperti ini. Sekarang kalau boleh saya ingin bertanya, apa yang bisa saya lakukan untuk memperbaiki performance saya?” . Sepakati bersama tiga area yang bisa diperbaiki, bagaimana mengukur keberhasilannya (KPI). Dan setelah itu bekerja keraslah untuk mencapai (atau melampaui) target itu.


e) EVALUATE THE PROGRESS: Enam  bulan lagi lihat progressnya (dari 3 key areas itu), apakah anda benar-benar bisa mencapainya? kalau ternyata anda bisa perform, ya anda harus terus berkarier di perusahaan itu.  Atau jangan-jangan lingkungannya yang tidak mendukung (mungkin budaya perusahaan, mungkin team, mungkin bossnya aneh?), Kalau anda tidak perform jangan resign dulu, mulailah networking dan mencari pekerjaan baru. WHILE STILL DOING YOUR BEST IN YOUR CURRENT WORK (sambal tetap melakukan usaha yang terbaik di perusahaan anda itu)

f) RESIGN (sebagai langkah terakhir), tetapi setelah melakukan semua langkah di atas (dan setelah mencoba semua cara itu ternyata mungkin lingkungan itu tidak pas buat anda),  and during that time you STILL HAVE TO DO YOUR BEST IN YOUR CURRENT WORK.



Jadi ingat ya, seandainya saja suatu saat performance anda dinilai jelek oleh boss anda, try “HARDER”:
H: Honest to yourself
A: Accept the reality
R: Reflect on yourself
D: Discuss with your boss
E: Evaluate the progress
R: Resign (as the last resort), and still do your best until you find another job.

Good luck, Dina!

Salam Hangat,

Pambudi Sunarsihanto


No comments